Di Indonesia mengkonsumsi mie instan hampir pernah dilakukan oleh semua orang dengan berbagai latar belakang. Selain dipatok dengan harga murah mie instan juga mudah ditemukan serta praktis dalam penyajiannya. Malahan mie instan juga kerap dijadikan bekal ketika sedang dalam perjalanan jauh atau dijadikan hadiah untuk tamu dari luar negeri. Hal ini dikarenakan banyak mie instan khususnya di Indonesia memiliki varian rasa khas masakan nusantara. Biarpun murah dan praktis banyak yang beranggapan bahwa mi instan berbahaya bagi kesehatan.

Mi Instan Berbahaya ?

Isu negative tentang mie instan ini sangat santer terdengar di kalangan masyarakat bahkan yang paling ekstrimnya ialah melarang anggota keluarga untuk mengkonsumsinya. Terkait pemberitaan ini terdapat klarifikasi dari BPOM terkait bahaya mie instan. Biar anda tak tambah bingung atau pemberitaan yang simpang siur berikut kami rangkumkan penjelasan dari BPOM tentang bahaya mie instan.

  • BPOM menampik bahwa mie instan tak aman untuk dikonsumsi. Mie instan sudah memiliki label BPOM yang berarti makanan ini layak untuk dikonsumsi. Banyak yang beranggapan bahwa bahan pengawet dalam mie berbahaya faktanya hal ini tidak dibenarkan. Bukan bahan pengawetnya yang berbahaya namun jika anda mengkonsumsi mie instan yang kadaluarsa barulah mie instan berbahaya bagi kesehatan anda.  Sebagai pengetahuan saja bahwa dalam mie instan memang terdapat Asam benzoate dan Metil paraben (Methyl p-hydroxybenzoate) yang membuat makanan tahan lebih lama.Biarpun begitu pengawet ini masih dalam batas yang aman dikonsumsi.

Sumber: http://linisehat.com/


  • Selain masalah bahan pengawet pada mie instan public juga digemparkan dengan penggunaan  Monosodium Glutamate (MSG) yang kabarnya berbahaya untuk dikonsumsi. Menurut Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) menyatakan bahwa MSG pada mie instan masih dalam batas  acceptable daily intake (ADI) not specified. Ini artinya bahwa bahan tambahan yang digunakan dalam produk olahan makanan memiliki efek samping yang amat kecil. Selain itu FDA menyatakan bahwa MSG dalam mie instan juga masih termasuk senyawa yang aman.  Hingga kinipun belum ada bukti konkrit yang menyatakan MSG mampu merusak liver, usus atau sakit maag.

 

  • Mie instan diperbolehkan untuk dikonsumsi namun tidak rutin. Berdasarkan Journal of Nutrition mengatakan bahwa mereka yang mengkonsumsi mie instan lebig dari dua kali seminggu beresiko 68 persen terserang sindrom metabolic.  Sindrom metabolic ini bisa saja berupa obesitas, hipertensi, peningkatan kolesterol HDL dan trigliserida.

Mie instan memang enak dijadikan menu makan pagi atau siang anda namun anda juga harus melihat efeknya dalam jangka panjang. Mie instan tergolong dalam junk food yang tidak disarankan dikonsumsi secara rutin. Biarpun kaya akan karbohidrat namun tubuh juga perlu protein, lemak , vitamin dan senyawa lainnya. Anda perlu juga mengkonsumsi menu lain seperti buah – buahan dan sayuran. Potensi terkena kegemukan karena konsumsi junk food juga akan membayangi anda. Untuk anda yang gemar mengkonsumsi mie instan ada baiknya juga memperhatikan cara pengolahannya yang benar berikut ini:

  1. Konsumsi mie instan dalam rentan waktu yang cukup lama. Selain memberi jeda wkatu makan jangan lupa untuk membuang air rebusan pertama mie untuk menghindari kandungan lilin pada mie anda.
  2. Jangan campurkan mie yang sedang mendidih bersamaan dengan bumbunya. Seperti yang dijelaskan pada bagian cara penyajian mie pada kemasannya bahwa sebaiknya mencampurkan bumbu mie instan setelah mie yang sudah matang diletakkan pada mangkuk. Tak lupa tambahkan sayuran, daging dan telur untuk melengkapi kandungan gizi dan hindari penambahan nasi.

 

Daftar gratis di Olymp Trade: