Bagi anda yang ingin mencoba berinvestasi di saham, saat ini tidak dibutuhkan uang yang banyak seperti dahulu kala. Jika dulu untuk berinvestasi saham dibutuhkan minimal Rp 10 juta maka saat ini sudah banyak sekuritas yang menawarkan pembukuan rekening saham dengan hanya menyetor deposit seratus ribu rupiah. Cara bermain saham dengan modal kecil adalah pertama-tama mendaftar ke perusahaan sekuritas. Contoh sekuritas dengan setoran awal minimum Rp 100.000 adalah BNI Securities dan IndoPremier. Silakan mengunjungi website mereka, mengkonfirmasi setoran awal tersebut dan menanyakan syarat pembukaan rekening. Setelah bergabung dengan sekuritas anda harus menyetor dana terlebih dahulu sebelum dapat bertransaksi saham di bursa.
Untuk 1 transaksi saham, kita perlu membeli minimal 1 lot saham atau sebanyak 100 lembar. Artinya dengan uang Rp 100.000 anda dapat membeli 1 lot saham dengan harga maksimal Rp 1.000 per lembar atau 10 lot saham dengan harga maksimal Rp 100 per lembar.
Jika anda adalah pemula dalam bermain saham maka lebih baik jika membeli saham dari perusahaan-perusahaan besar yang anda kenal terlebih dahulu agar risikonya lebih kecil. Dengan uang Rp 100.000 berarti harus mencari saham perusahaan yang harganya dibawah 1.000 per lembar. Contoh harga saham yang dibawah harga Rp 1.000 per lembar yang mungkin anda kenal misalnya Sumber  Alfaria Trijaya Tbk / Alfamart (AMRT), Bank Pan Indonesia Tbk / Bank Panin (PNBN), Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES). Setelah membeli saham-saham tersebut dan merasakan bagaimana rasanya memiliki suatu perusahaan besar, langkah selanjutnya adalah mulai menabung membeli saham-saham tersebut secara regular, misalnya dengan menyisihkan uang Rp 500.000 per bulan untuk investasi saham.
Dengan uang Rp 500.000 pilihan anda untuk membeli saham akan semakin bayak, karena anda dapat membeli saham sebanyak 1 lot dengan harga maksimal Rp 5.000 per lembar. Contoh perusahaan yang harga sahamnya saat ini dibawah Rp 5.000 adalah perusahaan dengan kapitalisasi terbesar di Indonesia yaitu H.M Sampoerna Tbk (HMSP). Kapitalisasi terbesar artinya perusahaan dengan nilai terbesar dibursa saham.
Setelah ahli dalam jual beli saham langkah berikutnya adalah menjadi ahli dalam jual beli saham perusahaan-perusahaan yang bagus dan murah. Ketika anda membeli perusahaan yang bagus namum harganya sudah tidak murah artinya peluang mendapatkan keuntungan yang lebih besar mengecil. Jika membeli perusahaan bagus dan harga tidak murah, mungkin mendapatkan untung 15% setahun, namun jika membeli perusahaan bagus dengan harga murah anda mungkin mendapatkan untung yang lebih besar.
Saya sendiri lebih memilih investasi saham jangka panjang, artinya saya membeli saham perusahaan bagus ketika harganya masih wajar atau murah lalu menjualnya ketika harganya sudah terlalu mahal. Untuk pemilihan saham seperti yang saya lakukan ada di sini:
1. Memilih perusahaan baik, artinya tingkat hutangnya normal atau rasio hutang terhadap ekuitas sekitar 1. Sebelum membeli saya akan google terlebih dahulu apakah perusahaan tersebut memiliki kasus/kredibilitas yang buruk. Perusahaan juga harus mampu menghasilkan keuntungan yang baik yang ditunjukkan dari ROE yang lebih dari 10%.
2. Memilih saham yang murah berdasarkan rasio PE dan PBV. Semakin rendah PE dan PBV artinya saham tersebut semakin murah. Namun anda perlu waspada karena tidak semua PE dan PVB yang rendah artinya murah, karena bisa jadi rasio rendah karena prospek bisnisnya yang jelek atau tidak mampu menghasilkan untung yang baik akibatnya investor menjauhi saham tersebut dan harganya menjadi murah.

Daftar gratis di Olymp Trade: