Bagi Anda yang sempat bermasalah dengan keuangan dan terlibat dengan hutang, pasti pernah mendengar tentang restrukturisasi hutang. Usaha memang tidak selalu berjalan dengan mulus. Baik usaha kecil maupun besar tidak akan luput dari jatuh bangun dan hutang. Restrukturisasi hutang diperlukan bagi perusahaan yang sedang mengalami kredit bermasalah.

hutang

Restrukturisasi Hutang

Restrukturisasi hutang yaitu pembayaran hutang dengan syarat yang lebih meringankan dibandingkan dengan sebelum dilakukan restrukturisasi hutang karena konsesi khusus dari kreditur kepada debitur. Tujuan dilakukannya restrukturisasi hutang adalah untuk memperbaiki kondisi keuangan debitur. Konsesi berasal dari kesepakatan kreditur dengan debitur atau dari keputusan pengadilan.

Adapun alasan dilakukannya restrukturisasi hutang dari pihak debitur yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing lebih baik. Tidak bisa dipungkiri kalau perbaikan sektor keuangan sebuah perusahaan dapat dicapai jika perusahaan tersebut dalam kondisi keuangan stabil dan kuat. Alasan lainnya yakni pihak debitur bisa memiliki berbagai alternatif pembayaran setelah berdiskusi kepada pihak debitur. Dalam hal ini sangatlah diperlukan kejujuran dari pihak debitur untuk bisa mengetuk hari pihak kreditur. Diperlukan adanya hubungan baik antar sesama manusia untuk mencapai kesepakatan seperti ini.

Metode restrukturisasi hutang yang bisa dipilih adalah Debt to Equity Swap, Debt to Asset Swap, Reschedulling, dan Hair Cut. Berikut penjelasannya:

Debt to Equity Swap dilakukan pihak kreditur setelah mengamati perusahaan debitur yang masih memiliki nilai ekonomi bagus untuk ke depannya. Cara ini menguntungkan pihak kreditur karena mendapatkan keuntungan dengan cara reklasifikasi tagihan debitur menjadi penyertaan.

Debt to Asset Swap adalah pengalihan harta milik debitur karena sudah tidak sanggup lagi melunasi hutang kepada semua pihak yang memberikan pinjaman. Nantinya harta milik debitur dikuasai oleh pihak kreditur, BPPN dan pihak bank. Namun hal ini sifatnya hanya sementara sampai akhirnya semua aset terjual dan bisa digunakan untuk melunasi hutang.

Reschedulling merupakan cara untuk memperpanjang jangka pembayaran hutang. Sesuai dengan istilahnya, pihak debitur mencoba bernegosiasi kepada pihak kreditur untuk menjadwalkan kembali pengembalian hutangnya. Solusi yang dapat ditawarkan dari pihak kreditur yaitu memberikan tambahan waktu untuk pelunasan hutang.

Hair Cut bisa menjadi berita baik bagi pihak debitur karena dalam proses hair cut terjadi pengurangan bunga dan hutang. Metode hair cut bertujuan menghindari kerugian yang lebih besar dari sebelumnya karena pihak debitur tidak bisa membayar hutang. Bisa dipahami bahwa pihak kreditur lebih baik mendapatkan kembali sejumlah uangnya daripada tidak sama sekali.

Ke depannya, berbagai dampak buruk sudah menanti pihak debitur yaitu nilai saham dan nilai usahanya turun. Juga akan kesulitan mendapatkan bantuan dana di masa mendatang. Bahkan jika pihak debitur sedang berhadapan dengan pihak kreditur yang terkesan heartless, maka pihak kreditur akan dengan sangat bangga dan merasa menang ketika mengumumkan bahwa perusahaan pihak debitur telah bangkrut.

Beban mental juga akan dialami oleh pihak debitur yaitu nama perusahaannya mendapat imej buruk karena telah bangkrut. Sehingga akan sangat sulit untuk meraih kembali rasa percaya dari masyarakat. Sebuah reputasi buruk dari perusahaan debitur akan menjadi sejarah tidak menyenangkan di ingatan masyarakat, negara bahkan dunia.

Dari semua dampak di atas, dapat disimpulkan bahwa kredit bermasalah akan sangat mempengaruhi perekenomian negara. Tidak hanya berpengaruh pada kepentingan individu sebuah perusahaan namun juga pada perekonomian negara. Untuk itu diperlukan peran dan kerjasama yang kuat dari pemerintah untuk memudahkan proses restrukturisasi hutang pada pihak perbankan. Karena dibutuhkan kerjasama yang baik antara perbankan dan pemerintah dalam menghasilkan perekonomian negara yang stabil dan kuat. 

Daftar gratis di Olymp Trade: